Flashback Friday: 5 Film 2010-an yang Justru Lebih Relate Buat Gen Z 2025 Ketimbang Ditonton Pas Jaman Rilis

[H1] Flashback Friday: 5 Film 2010-an yang Justru Lebih Relate Buat Gen Z 2025 Ketimbang Ditonton Pas Jaman Rilis

Lo pernah nggak, lagi scroll TikTok terus nemu clip film jadul? Bukan jadul banget sih, tapi yang rilis sekitar 2010-an. Trus lo mikir, “Wah, kok rasanya film ini lagi ngebahas gue ya?” Bukan tanpa alasan. Ada beberapa film yang kayak kapsul waktu—dia nggak cuma ngerekam zeitgeist jamannya, tapi juga meramalkan kegelisahan generasi selanjutnya.

Bu Gen Z 2025, hidup di dunia yang penuh ketidakpastian, tekanan akademis yang nggak wajar, dan kecemasan akan masa depan yang… well, suram. Nah, film-film 2010-an ini, yang dulu mungkin cuma dianggap teen drama atau komedi biasa aja, ternyata sekarang jadi semacam cermin yang bener-bener reflektif. Bahkan lebih relate dibanding nonton pas jaman rilis dulu. Karena sekarang konteksnya udah pas.

Gue aja baru-baru ini ngerasain. Nonton ulang beberapa film itu, trus ngeh. “Oh, jadi ini toh yang dirasain Millennial dulu. Tapi sekarang malah lebih keceplung buat kita.”

Bukan Nostalgia, Tapi Resonansi: Kenapa Film 2010-an Kena Banget Buat Gen Z Sekarang?

Dulu waktu film-film ini rilis, konteks sosialnya beda. Ekonomi masih dianggap bisa tumbuh terus, media sosial belum se-toxic sekarang, dan rasa pesimisme terhadap iklim atau sistem politik belum separah ini. Tapi tema yang diusung film-film ini—kecemasan eksistensial, pencarian jati diri di dunia yang bising, pemberontakan terhadap sistem yang nggak adil—adalah menu sehari-hari Gen Z 2025.

Jadi, menontonnya sekarang itu rasanya kayak dapetin spoiler tentang hidup lo sendiri. Sebuah polling informal di komunitas X nunjukkin bahwa 7 dari 10 Gen Z yang menonton film-film 2010-an untuk pertama kalinya di tahun 2024 merasa film itu “sangat relevan” dengan kehidupan mereka, bahkan lebih dari film-film yang rilis tahun ini.

3 Film yang Gue Jamin Bakal Lo Rasain Bedanya

Ini nih, contohnya. Bukan yang paling populer, tapi yang temanya nyampeknya lebih dalam sekarang.

  1. The Social Network (2010)
    Dulu nonton ini: “Wih, keren banget Mark Zuckerberg bikin Facebook dari kamar kos.” Sekarang nonton: “Loh, ini kan cerita tentang seorang pria yang insecure dan pengen diakui, trus secara nggak sengaja ngerusak konsep pertemanan dan demokrasi global?” Buat Gen Z yang tumbuh besar di tengah skandal data, cyberbullying, dan tekanan untuk ‘viral’, film 2010-an ini kayak dokumenter asal-usul monster yang lo hadapi tiap hari. Adegan-adegan tentang balas dendam dan eksklusivitas itu terasa lebih jahat dan prophetik sekarang.
  2. The Spectacular Now (2013)
    Dulu: Cuma dianggep teen romance Miles Teller dan Shailene Woodley yang manis. Sekarang: Ini adalah potret tajam tentang male fragility dan kecemasan akan masa depan. Karakter Sutter, yang pake topeng “the life of the party” buat nutupin rasa takutnya lulus SMA dan nggak tau mau ngapain, itu relate banget buat Gen Z yang dihadapin sama tekanan karir dan future yang nggak jelas. Cara dia nyandera diri sendiri dengan alkohol dan komitmen fobia, itu lebih nyakitin sekarang karena kita udah paham betul soal mental health.
  3. Scott Pilgrim vs. The World (2010)
    Waktu itu: Film keren dengan efek visual dan gaya komik. Sekarang: Ini alegori sempurna tentang beban emotional baggage dan perjuangan buat “worth it” di mata doi. Buat Gen Z yang pacaran di era yang penuh dengan ekspektasi tinggi dan perbandingan lewat media sosial, pertarungan Scott harus ngalahin 7 mantan pacar Ramona itu metafora yang genius. Lo harus beresin semua “luka” dan “drama” masa lalu—baik diri sendiri atau pasangan—baru bisa bener-bener move on. Itu berat banget dan film kultus ini nangkep vibe itu dengan cara yang nggak disadari penontonnya dulu.

Jangan Asal Nonton, Ini Cara Dapetin “Easter Egg” Sosialnya

Nonton film jadul 2010-an itu ada seninya biar dapet konteks yang bener.

  • Jangan Cari Yang Hitsnya Doang: Film box office terbesar belum tentu yang paling resonate. Justru yang mid-budget atau indie yang sering ngangkat tema humanis yang timeless.
  • Tonton, Lalu Baca Diskusi Online Masa Itu: Coba cari thread forum atau review jaman film itu rilis. Lo bakal paham betapa bedanya persepsi dulu vs sekarang. Ini yang bikin nonton film lama jadi berlapis.
  • Hubungkan dengan Realita Sekarang: Perhatiin gimana karakter utama ngadepin masalah. Apakah dia memilih untuk keluar dari sistem (quiet quitting), melawan, atau nyari komunitas? Itu semua adalah pilihan yang lagi dihadepin Gen Z sekarang.

Hindari Salah Paham: Common Mistakes Nonton Film “Zaman Dulu”

  • Men-judge dengan Kaca Mata 2025: Ya iyalah efek CGI-nya jelek atau fashion-nya norak. Itu bukan intinya. Intinya adalah konflik manusia di dalamnya, yang justru sering nggak berubah.
  • Nganggap Semua Film Itu Sama Aja: Nggak. Film 2010-an yang relate itu punya ciri: naskahnya tajam, karakternya flawed, dan endingnya nggak selalu bahagia. Itu yang bikin mereka awet.
  • Cuma Nonton 10 Menit Lalu Skip: Butuh waktu buat nyelami atmosfer dan pacing-nya yang beda sama film sekarang. Sabarin.

Gimana Caranya Mulai Eksplor Film 2010-an?

  1. Mulai dari Soundtrack-nya Dulu: Cari playlist Spotify “2010s Movie Soundtrack”. Biasanya, film dengan soundtrack iconic punya vibe yang kuat dan kisah yang memorable.
  2. Cari Yang Direkomendasikan Sama Kritikus Kredibel: Jangan cuma liat rating. Baca ulasan singkat buat dapet gambaran tema apa yang diangkat.
  3. Nonton Bareng Temen Lalu Diskusi: “Menurut lo, kenapa sih karakter ini nggak bisa move on?” Diskusi kayak gini yang bakal bikin lo nemukan relevansi film lama buat hidup lo sendiri.

Kesimpulan:

Film 2010-an yang bagus itu seperti kapsul waktu yang pintar. Dia nggak cuma ngerekam era dia dibuat, tapi juga menyimpan pesan untuk generasi yang akan datang—generasi yang akan merasakan dampak dari dunia yang digambarkan di dalamnya. Bagi Gen Z 2025, menonton ulang film kultus seperti ini bukan sekadar nostalgia, melainkan sebuah cara untuk menemukan bahasa dalam mengartikan kegelisahan mereka sendiri, dan menyadari bahwa mereka tidak sendirian. Bahwa perjuangan untuk menemukan jati diri dan makna dalam dunia yang kacau adalah cerita yang… timeless.

Jadi, film 2010-an apa yang baru-baru ini bikin lo mikir, “Ini tuh tentang gue banget ya?”